Minggu, 30 Desember 2012
Sabtu, 22 Desember 2012
Pemancar FM dari Tuner Blok
Selain sebagia penerima radio, Tuner blok FM ini sebenarnya juga bisa di manfaatkan untuk merakit pemancar FM yang praktis dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap frekuensi goncang, artinya meskipun dipancarkan terus menerus tidak ada pergeseran frekuensi yang berarti, masih bisa stabil meskipun tidak dikendalikan dengan rangkaian PLL. Inilah kelebihan osilator yang terdapat pada tuner blok FM tersebut, di bawah ini adalah skema rangkaian osilator yang terdapat di dalam tunner blog FM.
Rangkaian osilator dalam tunner blog FM. |
Dengan penambahan rangkaian yang minimalis dapat dihasilkan sebuah racangan pemancar yang praktis tetapi berdaya cukup besar, menurut data 2SC2538 bisa keluar maksimum 0,5 Watt. rangkaian ini Jika digunakan untuk mendorong 2SC1971 atau 2SC2539 sudah mempu menghasilkan keluaran daya yang maksimal.
Rangkaian penguat untuk tuner FM blok |
Pin Out tuner FM blok |
Daftar Komponen
C1, C7 : 22nF C2,C3 : 20pF C6 : 25pF C4,C5,C8,C9 : 1nF C10 : 33pF C11 : 10uF C12 : 100uF R1,R4 : 22k R2,R5 : 10 R3,R7 : 47 R6 : 33 R8 : 1k R9 : 10 Q1,Q2 : FCS9018 Q3 : 2SC2538, 2SC2053 D1 : 1N4148 L1,L2,L3,L4 : 5T IC1 : 7809
Cara Membuat PLL Pemancar FM Stereo dan Boster FM 25 Watt
OCT31
Cara Membuat PLL Pemancar FM Stereo + Booster FM 25 Watt. Sebenarnya ini kegiatan lama yang berlangsung kira-kira 9 tahun yang lalu sekitar tahun 1999/2000, namun tidak ada salahnya kalau hal itu saya posting sekedar untuk berbagi/sharing sesama Hobies Elektronika Frekuensi tinggi. Siapa tahu bisa dijadikan referensi dan bermanfaat juga bagi yang lain… Saat itu memang lagi Ngetrend Broadcasting FM Eksperimenter. Saat-saat dimana mulai akan bermunculan Stasiun-stasiun Pemancar FM Stereo Broadcast tanpa Ijin (kalaupun ijin paling-paling cuma ijin Lokal).
Para Hobies Elektronika Radio Frekuensi khususnya VHF saat itu berusaha bagaimana cara membuat Pemancar FM baik Mono maupun Stereo dengan segala keterbatasan komponen yang ada saat itu. Memang saat itu untuk mendapatkan komponen2 tertentu sangatlah sulit dan kalaupun ada harus dibayar dengan biaya cukup mahal baik dari harga komponen maupun cara mendapatkannya. Waktu itu di tempat saya untuk mendapatkan komponen tertentu harus rela ke pasar Genteng Baru Surabaya yang berjarak sekitar 200 km dengan waktu tempuh sekitar 10 jam p-p :)
Akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada, saya mulailah cara Pembuatan PLL Pemancar FM Stereo + Boster 25 Watt tersebut dengan merancang Skema MPX, Osilator, PLL, Booster dan sebagainya. Berikut Spesifikasi Pemancar FM Stereo + Boster 25 Watt yang saya buat saat itu :
1. MPX Stereo :
- Menggunakan Sistem Sampling untuk membangkitkan 38 kHz – DSBSC
- Digital MOSFET Osilator dengan kristal 456 kHz sebagai resonatornya dan beberapa pembagi MOSFET
- Low Noise op-amp menggunakan 4 buah op-amp yang dibangun menggunakan 2 buah IC MC1458
- 3 tingkat 15 kHz pasif Low Pass Filter fixed 12 kHz frekuensi lancung
- Vcc +12 Volt DC
- - 26 dB L – R Separation
2. Osilator + PLL + Buffer :
- 87,5 MHz – 108,5 MHz Frekuensi Range
- Osilator Pemancar FM menggunakan FET dengan 2 buah Varaktor MV2105
- FET Buffer 1 nd Osilator
- PLL dengan TC9122P (Saat itu IC PLL yang ada memang baru IC tersebut yang bisa saya dapatkan)
- Display Frekuensi kerja PLL menggunakan IC TTL dan 4 Seven Segmen
- Very Fast Lock PLL. Hanya perlu waktu kurang dari 0,25 detik PLL untuk Lock
- Dilengkapi PLL Lock Circuit Sensor. Rangkaian ini berfungsi untuk mendeteksi Lock PLL sehingga Buffer 1 Watt pada PLL akan ON saat PLL Lock. Sehingga Boster 25 Watt Pemancar juga baru ON (mendapat sinyal input) setelah PLL Lock. Jadi selama PLL belum Lock maka Boster Pemancar FM Stereo 25 Watt tetap OFF
- LED Lock Indikator
- 4 buah DIP Switch untuk Setting Frekuensi Kerja PLL
- Vcc +12 Volt DC
- 12 MHz Swing Setting Osilator. Hanya perlu 2 kali Adjustment koker untuk bergeser dari frekuensi 88 MHz – 108 MHz
- 1 Watt Power Output menggunakan C2538 dengan Low Pass Filter
3. Boster Pemancar FM 25 Watt :
- 50 Ohm Output Impedance
- Driver dengan C1971 dan Final dengan C1946A
- 87,5 MHz – 108,5 MHz Frekuensi Range
- 25 Watt Power Output Flat. Daya Output rata 25 Watt mulai 87,5 – 108,5 MHz
- Vcc +13,8 Volt DC
- Potensio Adjustment Power (daya output pemancar FM dapat diatur 0 Watt – 25 Watt dengan memutar power potensio di panel depan)
- Type Phi – Output Low Pass Filter dengan redaman harmonisa yang sangat bagus (menurut pendapat saya) :d
- One Tune Trimer Capasitor 5 – 100 pF
4. Power Suply, Ada 2 Power Suply :
- Switching Power Suply Komputer Type Lama (Built-Up). Diambil +12 Volt untuk mensuplay PLL, MPX Stereo, Level Indikator dan Kipas Pendingin. Sementara +5 Volt untuk Rangkaian Digital Dispaly Frekuensi pada Seven Segmen
- +13,8 VDC – 10 Ampere Switching Regulator untuk mensuplay Boster 25 Watt
- Menggunakan Aktif Soft-Start Circuit dengan Full-Contact Time Delay 1 detik. Rangkaian ini untuk mengantisipasi Arus Sentak yang cukup besar saat pertama Pesawat dihidupkan
Berikut Dokumentasi dari Pesawat PLL Pemancar FM Stereo + Boster FM 25 Watt yang saya buat saat itu :
Rangkaian MPX Stereo + Audio LPF :
Rangkaian FET Osilator + PLL :
PLL Lock Internal LED Indikator :
MPX Stereo + PLL Osilator + Booster 25 Watt :
Switching Regulator + Soft Start Circuit :
102,3 MHz PLL Test Display + LED Lock Indikator :
Seluruh PCB untuk rangkaian di atas saya buat menggunakan bantuanSoftware Designer PCB v1.54 melalui Teknik Gambar menggunakan Komputer. Pembuatan PLL Pemancar FM Stereo + Boster FM 25 Watt tersebut di atas memang masih perlu pengembangan diantaranya adalah penambahan SWR Protektor pada bagian akhir setelah RF Power Amplifier c1946A dan Low Pass Filter.
Dari hasil uji ketahanan, Pesawat PLL Pemancar FM Stereo + Booster FM 25 Watt tersebut sudah saya uji ON-Air selama lebih dari 10 x 24 jam Non-Stop dengan Power Maksimal pada 25 Watt beban Antena dengan SWR 1 : 1,05 dengan hasil cukup memuaskan sebagai berikut :
- Suhu Pendingin Boster Stabil
- Suhu Switching Regulator Stabil
- Kualitas Audio Stabil
- Daya Output Stabil pada 25 Watt
- MPX L – R Separation stabil
- Osilator + PLL Stabil tanpa Adjustment ulang Koker
- Frekuensi Stabil
- RF Output Low Pass Filter Filter Stabil
- SWR Stabil pada 1 : 1,05
Selain itu penambahan Daya Output perlu dilakukan mengingat 25 Watt belumlah cukup. Saat itu (tahun 2000) memang sudah memenuhi syarat untuk Broadcasting, namun untuk saat ini paling tidak harus minimal 200 Watt (2 x SC2694). Sampai saat ini, meskipun sudah 9 tahunan dan sudah tidak ON-AIR lagi, Pesawat PLL Pemancar FM Stereo + Booster FM 25 Watt tersebut masih Oke dan masih dapat dioperasikan. Untuk Teknik Pembuatan PCB Secara Praktis silahkan baca Cara Praktis Pembuatan PCB.
Boster Pemancar FM 50W SC1971/SC1946
Berikut ini merupakan rangkaian Booster Pemancar FM 50 Watt yang funsinya untuk memperkuat daya pancaran pemancar FM agar semakin jauh. jika dalam pemasangan rangkaian boster ini bisa Matching dengan antena yang di gunakan maka jarak pancarannya bisa mencapai radius kiloan meter
Boster Pemancar FM 50W SC1971/SC1946 |
Skema Rangkaian Boster Pemancar FM 50W SC1971/SC1946 |
Untuk mengoptimalkan daya keluaran pada booster, lakukan penyetelan dengan mentrim kondensator trimmer (C1, 2, 4, 5, 7, 8 ) dan merenggangkan Lilitan( L1, 4, 7 ) sampai kamu mendapat daya keluaran yang maksimal . Bila Daya keluran Booster sudah maksimal, kamu bisa mencobanya dengan menyambungkan ke Antena Pemancar FM .
Daftar Komponen :
TR1: SC1971.
TR2: SC1946.
C1, 4: 8 pF (kondensator trimmer batu).
C2, 5: 10 pF (Kondensator trimmer batu).
C7, 8: 20 pF (Kondensator trimmer batu).
C3, 6: 2200 mF/50 V.
L1, 4, 7: Diameter kawat 2mm, Diameter inti udara 8mm, Jumlah lilitan= 3 lilit.
L2, 5: Diameter kawat 2mm, Diameter inti udara 8mm, Jumlah lilitan= 9 lilit.
R1, 2: 100 ohm / 2 watt.
L3, 6: Diameter kawat 0,4mm
Catatan:
- Untuk R1, 2 dan L3, 6 dililitkan bersama.
- gunakan pemancar 5 watt sebagai input Booster.
- Untuk mengetahui kekuatan modulasi dan mengatur ketepatan antena, gunakan SWR Meter.
- Untuk kabel antena gunakan kabel koaksial RG 58 atau RG 8 yang berimpedansi 50 ohm
Pemancar TV Mini UHF 470-580 MHz dan VHF
Pemancar TV UHF
Rangkaian pemancar TV bekerja pada channell UHF, kanal frekuensi 470-580 MHz 21-34. Pemancar ini dapat memancarkan sejauh 30-100 meter dengan menggunakan kabel antena 10-20 cm.
pemancar TV membutuhkan pasokan tegangan 9-15 Volt. Namun, Anda juga dapat menggunakan baterai 9v.
Rangkaian pemancar TV bekerja pada channell UHF, kanal frekuensi 470-580 MHz 21-34. Pemancar ini dapat memancarkan sejauh 30-100 meter dengan menggunakan kabel antena 10-20 cm.
pemancar TV membutuhkan pasokan tegangan 9-15 Volt. Namun, Anda juga dapat menggunakan baterai 9v.
Ini adalah hal yang penting untuk diingat untuk membangun dari rangkaian ransmitter tv adalah bahwa dimensi ukuran kumparan agar sesuai dengan frekuensi kerja yang diinginkan. Nilai kumparan adalah membuat coil sebagai berikut:
L1, L2 = 3 lilitan, diam. 3mm, kawat 0.5mm
L3 = 2 lilitan, diam. 3 mm, kawat 0.5mm
L1, L2 = 3 lilitan, diam. 3mm, kawat 0.5mm
L3 = 2 lilitan, diam. 3 mm, kawat 0.5mm
BOOSTER RF TV UHF 5 WATT
Ini sirkuit elektronik adalah RF Power Amplifier untuk mengemudi pemancar kecil UHF TV. Its gain is 7dB and can amplify a signal between 450-800 MHz. Keuntungan adalah 7dB dan dapat memperkuat sinyal antara 450-800 MHz. Lebih baik menggunakan PCB double layer dengan lapisan kedua dihubungkan ke bumi. Gunakan catu daya 25 volt dan stabil di 5Amps setidaknya.
Tuning dapat dicapai memutar dua kapasitor variabel. Do not forget to use heat sink for both transistors, specially for the BLW89 and it would be better if you place a small fan as well. Jangan lupa menggunakan heat sink untuk kedua transistor, khusus untuk BLW89 dan itu akan lebih baik jika Anda menempatkan sebuah kipas kecil.
Ini sirkuit elektronik adalah RF Power Amplifier untuk mengemudi pemancar kecil UHF TV. Its gain is 7dB and can amplify a signal between 450-800 MHz. Keuntungan adalah 7dB dan dapat memperkuat sinyal antara 450-800 MHz. Lebih baik menggunakan PCB double layer dengan lapisan kedua dihubungkan ke bumi. Gunakan catu daya 25 volt dan stabil di 5Amps setidaknya.
Tuning dapat dicapai memutar dua kapasitor variabel. Do not forget to use heat sink for both transistors, specially for the BLW89 and it would be better if you place a small fan as well. Jangan lupa menggunakan heat sink untuk kedua transistor, khusus untuk BLW89 dan itu akan lebih baik jika Anda menempatkan sebuah kipas kecil.
=====================================================
PEMANCAR TV GELOMBANG VHF
BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. PCB polos ukuran 10 x 20
2. Konektor RG58
3. Kabel RG58 18m
4. Modulator (bekas VCD)
5. Connector input audio video
6. Driver tingkat pertama :
a. Transistor c930 : 1 biji
b. Resistor 18k : 1 biji
c. Resistor 5k6 : 1 biji
d. Resistor 100Ω : 1 biji
e. Resistor 56Ω : 1 biji
f. Kapasitor 15pf : 3 biji
g. Kapasitor 2n2 : 1 biji
h. Kapasitor 4n7 : 1 biji
i. 1L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
j. 2L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
k. 3L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
l. 4L : 1 lilitan (pada koker 4mm)
PEMANCAR TV GELOMBANG VHF
BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. PCB polos ukuran 10 x 20
2. Konektor RG58
3. Kabel RG58 18m
4. Modulator (bekas VCD)
5. Connector input audio video
6. Driver tingkat pertama :
a. Transistor c930 : 1 biji
b. Resistor 18k : 1 biji
c. Resistor 5k6 : 1 biji
d. Resistor 100Ω : 1 biji
e. Resistor 56Ω : 1 biji
f. Kapasitor 15pf : 3 biji
g. Kapasitor 2n2 : 1 biji
h. Kapasitor 4n7 : 1 biji
i. 1L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
j. 2L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
k. 3L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
l. 4L : 1 lilitan (pada koker 4mm)
7. Driver tingkat menengah :
a. Resistor 3k3 : 1 biji
b. Resistor 15k : 1 biji
c. Resistor 5,6Ω : 1 biji
d. Kapasitor 20pf : 1 biji
e. Transistor c2053 : 1 biji
f. Trimmer 0,20pf : 1 biji
g. 5L : 3 lilitan (pada koker 4mm)
h. 6L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
a. Resistor 3k3 : 1 biji
b. Resistor 15k : 1 biji
c. Resistor 5,6Ω : 1 biji
d. Kapasitor 20pf : 1 biji
e. Transistor c2053 : 1 biji
f. Trimmer 0,20pf : 1 biji
g. 5L : 3 lilitan (pada koker 4mm)
h. 6L : 5 lilitan (pada koker 4mm)
8. Driver tingkat final :
a. Transistor c1970 : 1 biji
b. Resistor 1k8 : 1 biji
c. Resistor 12k : 1 biji
d. Resistor 1Ω / 1watt : 1 biji
e. Kapasitor 2n2 : 1 biji
f. Trimmer 0,25pf : 2 biji
g. Trimmer 0,50pf : 1 biji
h. Lilitan 5L
i. Lilitan 4L
j. IC 7805 : 1 buah (untuk tegangan modulator keluaran arus 5V DC)
k. Heat sink : 1 buah
a. Transistor c1970 : 1 biji
b. Resistor 1k8 : 1 biji
c. Resistor 12k : 1 biji
d. Resistor 1Ω / 1watt : 1 biji
e. Kapasitor 2n2 : 1 biji
f. Trimmer 0,25pf : 2 biji
g. Trimmer 0,50pf : 1 biji
h. Lilitan 5L
i. Lilitan 4L
j. IC 7805 : 1 buah (untuk tegangan modulator keluaran arus 5V DC)
k. Heat sink : 1 buah
9. Power Suply sudah dalam bentuk jadi type 2L 117W ACMATIC dengan tegangan output
13,8 volt
13,8 volt
Daftra transistor dan Ic Tv
Daftar Transistor Horizontal
C5143
C5149
C1711
C5296
D1652
D1651
D2499
D1556
D1555
D1554
D1553
D1881
D1880
D1897
D1877
D1876
D1878
KA7809
C5149
C1711
C5296
D1652
D1651
D2499
D1556
D1555
D1554
D1553
D1881
D1880
D1897
D1877
D1876
D1878
KA7809
Daftar Transistor power supply
C4932
C4237
C5144
C5460
D1655
D1887
D1886
D1885
D1884
D1883
D1882
D1710
D1656
D5703
D2498
C4237
C5144
C5460
D1655
D1887
D1886
D1885
D1884
D1883
D1882
D1710
D1656
D5703
D2498
Daftar IC STR
STR-W6753
STR-W6754
STR-W6756
STR-S6706
STR-F6653
STR-F6654
STR-G6653
STR-50213
TEA-2261
STR-W6754
STR-W6756
STR-S6706
STR-F6653
STR-F6654
STR-G6653
STR-50213
TEA-2261
Daftar IC Vertikal
LA7838
LA7837
KA2131
AN5521
LA7830
IX0640
LA7840
AN5510
AN5512
AN5515
LA78040
TA8445
UPC1378H
LA7837
KA2131
AN5521
LA7830
IX0640
LA7840
AN5510
AN5512
AN5515
LA78040
TA8445
UPC1378H
Daftar IC Signal Processor (IF)
TDA 8360
TDA 8361
TDA 8362
AN 5601
AN 5436
KA 2134
AN 5440
TDA 8361
TDA 8362
AN 5601
AN 5436
KA 2134
AN 5440
Daftar IC Sound
TDA 2003
TA 82480K
AN 5265
TA 82480K
AN 5265
Daftar IC eeprom
24C08
24C04
24C02
24C01
24C16
24C32
24C04
24C02
24C01
24C16
24C32
sebenarnya masih banyak lagi
TV goldstar sulit On
Mungkin ini sudah banyak tukang service yang tau terutama para master solder tips ini hanya uyntuk pengetahuan saja yang saya ambil dari blognya kang Zaenal yang sudah terbukti sangat manjur dan sudah saya praktekan berulang2 berikut langkah nya:
Acmatic goldstar (STRS6707) yang paling sering trobel adalah teg output 12V gak full (ngedrop jadi 8Van). menyebabkan tv sulit on.... kalo on kdng standby dalam hitungan detik.
caranya tinggal tambah 1 gulung pada trafo gulungan sekunder 12v.
langkah-langkahnya:
1. angkat kaki out trafo 12 volt.
2. tambahkan +-1 gulung pada trafonya (jangan diluar kern)
3. kalo tegangannya malah turun berarti arah gulungannya kebalik (tinggal balik saja).
caranya tinggal tambah 1 gulung pada trafo gulungan sekunder 12v.
langkah-langkahnya:
1. angkat kaki out trafo 12 volt.
2. tambahkan +-1 gulung pada trafonya (jangan diluar kern)
3. kalo tegangannya malah turun berarti arah gulungannya kebalik (tinggal balik saja).
Analisa kerusakan Tv goldstar
TV SERING MATI SENDIRI KE POSISI STANDBY,JIKA POWER REMOTE DI NYALAKAN TV DAPAT KEMBALI HIDUP.TAPI KEMBALI MATI SETELAH SEKIAN JAM KE POSISI STANDBY.GANTI ELCO DRIVER HOR 10UF/100V
GOLDSTAR SOUNDMAX
TV STANDBY DENGAN POSISI LAMPU LED BERKEDIP-KEDIP.GANTI DIODA
RU2K DI DEKAT STR 6707 DENGAN D IN4007.GANTI PULA C 330ATAU470/35.
GOLDSTAR / INTEL
GEJALA SELENDANG BATIK / DENGDEK SEPERTI H HOLD TIDAK PAS
KERUSAKAN DIODA Z AFC DARI FBT RUSAK ZD 401 YG KE GROUND GANTI
INTEL BUHUN YANG PAKE PRESET MANUAL IC WARNA TFK…..
GEJALA LAYAR LEMES TIDAK ADA SEMUT/ SEPERTI NEON
KERUSAKAN Z DIBAGIAN SUB BRIGHT RUSAK GANTI ATAU JEMPER SAJA
GOLDSTAR CA -20A- 92
GEJALA GAMBAR LEMES TDK ADA SEMUT SUARA ADA AV JUGA DEMIKIAN
KERUSAKAN R 513 (10K) MATI BAGIAN PENGHUBUNG CONTRAS CONTROL KE IC WARNA NO54
GOLDSTAR IC PRG GS 8334-09C
GEJALA OSD VOLUME KELUAR TAPI SUARA BISU IC SUARA BAGUS
KERUSAKAN TR C3198 DIATAS IC MEMORI RUSAK GANTI PAKE PERSAMAAN TR C1815
GOLDSTAR IC OSC TA 8690AN
GEJALA RF JADI AV TIDAK ADA SEMUT
KERUSAKAN MUTING VIDIO DARI PROGRAM RUSAK BISA DI AKALAN DGN MENCABUT TR Q509 YG KE IC TA 8690 NO 54 SUPAYA MUTINGNYA OF
GOLDSTAR IC TA 8690AN
GEJALA NYETRIP VERTIKAL IC VERTI
KAL BAGUS OSC VER BAGUS
KERUSAKAN IC REG AN 7809 RUSAK YG MENSUPLAI TEG 9V KE IC VER TA8445K KAKI NO1
GOLDSTAR IC PRG GS 8034-09C
KERUSAKAN OSD TIDAK ADA RASTER BLANGKIG DI ATAS SAJA
PERBAIKAN GANTI ELKO C709 330UF/50V
GOLDSTAR TA 8690
GEJALA RF LEMES AV BAGUS
KERUSAKAN TR Q206 (A2116) RUSAK BAGIAN KE PIPO KAKI NO 43 IC TA 8690
DIGITEC DM172021
TIDAK DAPAT MENYIMPAN PROGRAM SAT DI SEARCH MESKI TRAFO AFT (9074) DAN VIF(9073) BAGUS.GANTI D712 ZENER 5VOLT DEKAT IC MEMORY MN12C201D
DIGITEC BLACK BEAUTY BB2071
TEGANGAN 300V DAN 115V ADA,FBT START HANYA SEKEJAP,TEG 12V UNTUK IC OSC.HOR ADA.TV TETAP TIDAK START.GANTIC76 :180N DI REGULATOR
DIGITEC / POLYTRON DM 143031
LAMBAT UNTUK START , DI SERTAI GAMBAR YG BERKEDIP DAN BERGOYANG SERTA MENYEMPINYA LEBAR GAMBAR.GANTI C518 :100/35V. c514 : 330/35V. C515 :680/560pF. R511 :5KOHM/1%. R517 : 15KOHM/1%
DIGITEC DM143031A
PERTAMA KALI DINYALAKAN GAMBAR TAMPAK PUTIH POLOS.DENGAN SEMUA TOMBOL PANEL TAK BERFUNGSI.TERUKUR TEGANGAN UNTUK 22V HANYA ADA 12V DAN TEGANGAN 12V HANYA TERUKUR 10VOLT.GANTI R557 :330 OHM/1 WATT
POLYTRON/DIGITEC BLACKBOX SERIES
TV HANYA GARIS VERTIKAL BERDIRI.DENGAN KONDISI KOMPONEN BAGIAN HORISONTAL; C 2,2/160V DAN R 3K9/2W PUTUS.GANTI C 390 ATAU470n/250V
POLYTRON GRANDMASTER GM 1481
GAMBAR TIDAK SINKRON DAN TAMPAK LOGO DARI STASIUN TV TAMPAK DI TENGAH-TENGAH DI BATASI GARIS HITAM TEBAL ATAS BAWAH.GANTI R452 :50KOHM 1/8 WATT
POLYTRON/DIGITEC
MENGGUNAKAN IC TDA 8360/61.KERUSAKAN HANYA GARIS HORISONTAL MENDATAR SAJA.MESKI IC VERTIKALNYA NORMAL.GANTI R 401 : 2M2 OHM
POLUTRON MINIMAX SERIES MX1452GTV HANYA KADANG KADANG MAU START DAN SULIT UNTUK MENYALA.GANTI C507 : 10/50 DENGAN 47/100V
TV POLITRON MINIMAX ZWITSON 20”
PROBLEM REGULATOR NGAJUIT KAYA TRAPO CUPER RUSAK
KERUSAKAN Z 2V BOCOR DI REGULATOR GANTI SAJA
DIGITEK IC WARNA TDA 3565
GEJALA WARNA TIPIS / TIDAK ADA WARNA BRUY BRAY
KERUSAKAN ELKO DI KAKI IC TDA 3565 NO2 GANTI 4,7UF/50V
DIGITEK SUMO PRG HB 11-01
GEJALA TAMPILAN NO DAN HURUP TIDAK ADA (OSD)
KERUSAKAN TR 712/TR701 (BC547) KE KAKI IC PRG NO45 RUSAK
DIGITEK SUMO
GEJALA RF JADI AV LEMES
KERUSAKAN GANTI TR 303 (BC 547) DEKET TUNER
DIGITEK IC WARNA TA8690
GEJALA WARNA BRUY BRAY/ NGEREJEP
KERUSAKAN GANTI ELKO BAGIAN B+ 115V DAN ELKO CAPASITOR FILTER DARI FBT KE 16V OUT YG KE IC TA8690 ACCNYA
POLITRON
GEJALA TV MATI OSC HOR TIDAK JALAN RESET DARI PRG M37211M2-503SP TIDAK JALAN
KERUSAKAN TR A844 DEKAT IC 7812 RUSAK BAGIAN PENGHUBUNG STRUM HOR STATER
DIGITEK 1484V
GEJALA TIDAK ADA WARNA
KERUSAKAN GANTI IC TDA 4662
DIGITEK DM 1440GW
GEJALA VERTIKAL NYETRIP IC VER BAGUS OSC BAGUS
KERUSAKAN DIODA PENGHUBUNG 24V DI IC TA 8445K BOCOR GANTI
GEJALA TIDAK KELUAR OSD LOGO
KERUSAKAN IC VERTIKALTA 8445K OSD IKUT SAMA IC VER
DIGITEK/POLITRON IC OSC TDA 8305
GEJALA VERTIKAL / NYETRIP IC VER BAGUS OSC VER TIDAK KELUAR
KERUSAKAN GANTI R426 DEKAT PENDINGIN (56K) UNTUK UMPAN BALIK KE VER STAR KE IC OSC TDA8305A KAKI NO4
DIGITEK/POLITRON/OKE
GEJALA SNKRON RUSAK SUARA TIDAK ADA
KERUSAKAN TR SYNC Q718 & Q717 DEKAT TUNER (BC 547) LIAT VCC YG KE Q717 COLEKTOR SUPLAINYA 5V KALO NGEDROP TIDAK ADA SUARA
POLITRON MINIMAX STV 8286H
GEJALA SYNKRON RUSAK/ NGAGOLANG
KERUSAKAN Z D302 YG KE IC STV82286 CVBSI RUSAK GANTI
POLITRON TA 8690
GEJALA AV GA JALAN RESET AV DRI PRG BAGUS IC SWIT MN4053 BAGUS
KERUSAKAN Q205 (A844) RUSAK GANTI KALO BELUM JALAN GANTI ELKO C212 33UF 220UF DARI CONTRA JEK AV IN
POLITRON HBM 00-01/ HBM 00-07
GEJALA TV LANGSUNG HIDUP TAPI BLENGKING
KERUSAKAN IC KIA70 (IC 703) JIGA TRANSISTOR MATI
sistem protek pada tv
Sebelum mengulas lebih jauh tentang proteksi, sebaiknya diulas dulu sistem ON/OFF atau sistem standby dari perangkat TV. Metode-metode standby antara lain :
1. Menghidupmatikan power supply, ciri power supply ini adalah mempunyai besar tegangan output yang ‘jauh’ berbeda ketika ON dan STANDBY. Jika diurut pin out power control dari IC program langsung mengontrol power supply. Hampir sebagian besar TV saat ini menggunakan sistem standby jenis ini.
2. Menghidupmatikan tegangan H-VCC. Misalnya mesin sasis china, yang dihidupmatikan adalah tegangan H-VCC yang mensupply ic osilator. Contoh lainnya adalah TV-TV era ic TDA8361, TA8690AN. Tegangan output power supply jenis ini tetap.
3. Menghidupmatikan tegangan bias untuk transistor driver horisontal. Jenis ini dapat ditemukan di sasis TV sharp yang menggunakan TDA83xx, sedangkan H-VCC terus-menerus mendapatkan tegangan. Tegangan output power supply jenis ini tetap.
4. Melalui bus data, I2C (SDA/SCL), jenis ini jarang ditemui. Hampir semua ic jenis baru, support untuk metode ini.
5. Kombinasi, selain menghidupmatikan H-VCC juga menghidupmatikan Power Supply.
PINTU ATAU PIN-PIN PROTEKSI
1. Pin IC program, karena IC program merupakan ‘otak’ dari perangkat TV, maka pada IC program dilengkapi dengan pin protek. Umumnya berjenis high state, yaitu normalnya pada level/logika high (tegangan hampir/sama dengan VCC). Jika terdeteksi menurunnya tegangan pada pin ini, maka IC program akan segera menshutdown perangkat TV.
2. Pin IC jungle/chroma/osilator. Umumnya, pada IC jenis baru (misalnya AN5606, TDA836xx, dll) dilengkapi dengan pin proteksi EHT, pada pin ini umumnya berjenis Low State, yaitu berlogika Low (0 volt atau beberapa volt saja ketika normal). Jika terdeteksi tegangan yang melebihi ambang tegangan proteksi, maka IC segera mematikan osilator horisontal.
3. Power supply control, dapat ditemukan di TV model-model jadul, jika ditemukan tidak normal maka rangkaian proteksi akan segera mematikan/me-standby powersupply.
SISTEM PROTEKSI MENURUT BENGKEL
Adanya sistem proteksi pada TV, bukan berarti dengan melepas/melumpuhkan proteksi sudah dianggap selesai garapan TVnya. Banyak bengkel yang hanya melepas protek dan langsung bayaran, tanpa menghiraukan fungsi dari protek tersebut.
JENIS-JENIS PROTEKSI
1. Proteksi Tegangan Lebih Arus Besar (OverVoltage 1)
Jenis proteksi ini difungsikan untuk melindungi perangkat dari bahaya/tegangan petir atau naiknya tegangan AC_IN. Ciri proteksi terhadap petir yaitu dengan ditemukan adanya kabel yang dihubungkan dari GND tuner menuju ke ‘titik yang tidak terhubung’ didekat konektor input AC_IN. Prinsip dasarnya menggunakan kapasitas tegangan maksimal kapasitor. Jika diamati, kabel tersebut dihubungkan kepada jalur PCB yang ‘sengaja’ dibuat untuk lintasan elektron/tegangan menuju ke jalur listrik input. Jika ada tegangan yang melebihi kapasitasnya, maka tegangan/elektron tersebut akan ‘dibuang’ begitu saja menuju ke jala-jala listrik.
Proteksi arus besar lainnya adalah proteksi tegangan AC_IN, menggunakan komponen sejenis zener tegangan AC (DIAC), pada komponen ini dapat dibaca tegangan kerjanya. Penempatannya secara paralel terhadap AC_IN dan setelah sekring. Jika ada tegangan yang melebihi batas komponen ini maka komponen akan konslet dengan sendirinya, karena konslet, akhirnya sekring putus. Bentuk fisik komponen dimaksud mirip dengan kapasitor tegangan tinggi, dan umumnya berwarna biru muda.
2. Proteksi Tegangan Lebih Arus Kecil (OverVoltage 2)
Fungsi proteksi ini untuk mendeteksi tegangan berlebih pada titik yang disensor. Komponen utama yang dipakai umumnya menggunakan dioda zener. Pada dasarnya, dioda zener akan menghasilkan tegangan selisih jika dialiri arus secara mundur/terbalik. Untuk lebih jelasnya lihat skema berikut ini :
Pada skema diatas, tegangan output (VOUT) dihasilkan dari perhitungan VIN – VZ. VZ adalah tegangan kerja dari zener. Rumus tersebut hanya penyederhanaan, tidak mengikutkan elemen R LOAD.
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa jika ada tegangan output (VO) berarti tegangan input sudah melebihi dari tegangan yang ditentukan (VZ). Kesimpulannya, ada tegangan jika protek.
3. Proteksi Tidak Ada Tegangan (NoVoltage)
Tidak seperti proteksi Over Voltage, proteksi ini menyensor ada tidaknya tegangan pada suatu titik. Coba amati skema berikut :
VIN merupakan tegangan stabil, umumnya sebesar tegangan VCC ic program (5V atau 3V3). Tegangan VIN melalui R_PULL_UP hingga menjadi tegangan VOUT. Persyaratan utama dari sensor ini adalah tegangan VOUT tidak boleh melebihi dari V_DIPROTEK. Sedangkan R_LOAD adalah beban pada tegangan yang disensor.
Cara kerjanya cukup sederhana, jika tegangan yang disensor tidak ada, maka tegangan out (VOUT) akan dikonsletkan oleh dioda (lihat arah panah dioda) sehingga VOUT akan turun nilainya (akibat R_LOAD). Derajat/besar penurunan tegangan VOUT inilah yang disensor. Sebaliknya, jika ada tegangan pada titik yang disensor, secara otomatis tegangan VOUT akan tetap karena tegangan yang disensor tidak akan ‘melompati’ dioda (kecuali dioda proteksinya bocor/rusak). Kesimpulannya, tidak ada tegangan jika protek.
4. Proteksi Suhu Lebih (OverThermal)
Pada rangkaian TV modern, proteksi ini sudah masuk dalam komponen aktif, misalnya STR-Wxxxx. Cara kerjanya hanya menyensor jika suhu kerja melebihi dari titik proteksinya.
5. Proteksi Emisi Sinar X (X-RayProtection)
Salah satu radiasi/emisi yang ‘tidak dikehendaki’ dari tabung elektron adalah emisi sinar X. Secara alami, tabung elektron akan mengemisikan sinar X pada nilai tertentu yang diperbolehkan. Jika tabung mendapatkan tegangan kerja yang melebihi dari tegangan normalnya, maka kuantitas sinar X yang dihasilkan juga membesar sehingga berbahaya bagi pemakainya. Pada CRT modern, sudah dilengkapi dengan screen protektor yang tujuannya untuk mengurangi emisi tersebut. Bukan hanya tegangan HV yang mempengaruhi tingkat emisi, terang tidaknya gambar juga mempengaruhi kuantitas emisinya.
Selain pemasangan screen protektor, tegangan HV untuk supply CRT juga disensor, karena untuk menyensor tegangan HV (yang pada TV 14in sekitar 20 an kilovolt) sangat sulit sekali maka untuk menyensor tegangan tersebut menggunakan kaki ABL dari TFB. Prinsipnya adalah besar tegangan ABL akan selalu mengikuti dari terang tidaknya layar. Jika CRT terang, secara otomatis CRT akan menarik banyak elektron, sehingga tegangan ABL juga akan turun.
Sebaliknya, jika CRT menampilkan gambar gelap, tegangan ABL akan naik. Yang disensor adalah titik minimum dari tegangan ABL. Tidak boleh kurang dari level/tegangan minimum yang ditentukan.
Selain tegangan ABL, proteksi X-Ray juga menggunakan proteksi OverVoltage yang menyensor tegangan sekunder TFB, misalnya tegangan Heater. Sensor yang dipasang pada titik arus katoda juga dapat difungsikan sebagai proteksi X-Ray, misalnya pada pin5 IC RGB out (TDA6107) merupakan sensor IK (cathode current). Prinsip kerjanya adalah mengeluarkan tegangan yang mirip dengan ABL tetapi besar tegangannya terbalik, semakin terang, semakin tinggi tegangannya.
6. Proteksi Sinkronisasi
Tanpa sinyal video, perangkat tv dengan sendirinya akan menghasilkan sinyal SandCastle (gambar semut/pasir) yang ditampilkan. Frekuensi-frekuensi free running (horisontal dan vertikal) diset pada nilai-nilai tertentu (tergantung model dan jenis IC-nya). Jika ada sinyal video, sync separator (pemisah sinkronisasi) akan mengadjust frekuensi-frekuensi tersebut berdasarkan sinyal sinkronisasi yang dibawa oleh video. Jika gagal dalam penyinkronan, secara otomatis akan protek.
Sinkronisasi vertikal membutuhkan pulsa vertikal out, sedangkan sinkronisasi horisontal membutuhkan sinyal AFC dari TFB. Jadi sinkronisasi tujuannya untuk mengunci frekuensi-frekuensi osilator freerunning tersebut berdasarkan sinyal video yang masuk. Proteksi sinkronisasi umumnya sudah masuk dalam IC jungle/osilator.
MENCARI DAN MENGIDENTIFIKASI JALUR PADA TV
Kegiatan perbaikan perangkat elektronik tidak lepas dari pengurutan jalur-jalur dan identifikasi jalur. Sebenarnya, cara yang terbaik adalah dengan menghafalkan fungsi kaki-kaki dari IC yang penting-penting saja. Tidak harus menghafal, tetapi seiring dengan perjalanan pengalaman servis, Penulis yakin fungsi-fungsi pin tersebut akan hafal dengan sendirinya.
Saking banyaknya jalur beserta fungsi yang berbeda, untuk membatasi masalah, Penulis hanya mengulas beberapa jalur-jalur penting yang telah menjadi Favorite bengkel elektronik, terlebih TV.
1. Pin/kaki Tegangan VCC/VDD padA IC,
Salah satu jenis komponen elektronika yang sulit sekali dimasukkan ke dalam IC adalah electrolyte capacitor/condensator (elko). Pada desain-desain rangkaian elektronika, penggunaan elko salah satunya difungsikan sebagai filter tegangan DC, semakin besar nilainya, semakin baik filtrasinya. Elko ini dipasang sedekat mungkin dengan kaki-kaki VCC/VDD IC, jadi untuk menemukan pin/kaki VCC/VDD sebuah IC, tinggal mencari elko yang paling besar nilainya dan terdekat dengan IC. Dengan catatan, salah satu kaki elko mendapatkan tegangan dari luar IC.
Khusus untuk IC-IC logika (IC digital), seperti CD4052, MC14066, CD4094 dan lain-lain, kemasan dual in-line package (DIP), secara umum pin/kaki VDD/VCCnya berada pada urutan kaki yang terbesar (misal, CD4066, kaki VDD pada pin14, kaki VSS/VEE pada pin7, 24Cxx, VDD=8, VSS=4).
2. Pin/kaki Reset IC Program,
Hampir semua TV saat ini memakai IC program atau mikro komputer (micom) sebagai otaknya. Sedangkan IC program yang pada dasarnya adalah sebuah komputer mikro/mini tentunya mempunyai kaki yang difungsikan sebagai input Reset.
Reset merupakan pin/input yang digunakan untuk memberi sinyal kepada IC program supaya IC program menjalankan kembali rutin-rutin/program dari awal. Dalam proses perbaikan, penggunaan metode hard-reset sangat mempermudah dalam mencari kesalahan-kesalahan dalam perangkat TV yang bersifat logik (misalnya status AV, status pinout program, atau untuk mendeteksi normal tidaknya IC program itu sendiri).
Metode hard-reset dapat dilakukan dengan mengkonsletkan pin reset ic program ke GND/VSS sekitar 1 detian (dalam beberapa type/jenis ic program dengan ‘menarik’ ke VDD).
Tidak lepas dari desain-desain IC program, kaki reset umumnya dapat ditemukan berada disamping salah satu pin/kaki kristal, ditandai dengan terhubungnya kaki tersebut ke output rangkaian reset. Rangkaian reset dimaksud sering kali terdiri dari IC reset (misal, KIA7045) atau dalam bentuk kombinasi transistor dan komponen lain yang membentuk rangkaian detektor tegangan (melepaskan pulsa/denyut reset jika tegangan yang masuk sudah mencapai ambang yang ditentukan). Jenis rangkaian reset ini sering ditemukan di TV sasis china.
Untuk keterangan lebih jauh tentang IC program TV, baca artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV
3. Bus Data (I2C)
Pada artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV, telah disinggung tentang fungsi dari bus data, tak lain adalah berfungsi sebagai jalur komunikasi antara komputer mikro tersebut dengan perangkat-perangkat atau IC-IC lainnya. Pada desain-desain TV baru, penggunaan bus I2C menjadi sangat populer karena keringkasannya.
Cara tercepat mencari bus data adalah dengan mencari dan membaca data IC-IC yang dilengkapi dengan bus data, misalnya IC memori 24Cxx, pin5-nya adalah SDA dan pin6-nya adalah SCL. Semua jalur yang terhubung pada pin-pin tersebut merupakan jalur bus data yang terdiri dari SDA dan SCL. Bagi seorang teknisi, menghafalkan pin-pin ini merupakan tindakan yang penting dilakukan.
Gangguan-gangguan pada jalur SDA/SCL menyebabkan IC program gagal untuk memerintah/membaca dari perangkat/IC luar. Akibatnya TV tidak menyala (karena subrutin watchdog) atau adanya beberapa fasilitas TV yang tidak berfungsi (misalnya tuner tidak bisa diset). Hal ini sangat logis sekali karena hampir semua fungsi pengontrolan TV diwakili oleh ‘dua jalur’ ini, sehingga perhatian lebih terhadap bus ini sangat penting.
4. Protek
Artikel tentang proteksi dan cara menemukan jalur protek, baca artikel Sistem Proteksi Pada TV
5. Kontrol Power/Standy
Jika Pembaca pernah membaca artikel tentang Sistem Proteksi Pada TV, di artikel tersebut sudah disinggung beberapa metode untuk ‘mematikan’ perangkat TV yang dilakukan oleh IC program. Secara mudahnya, pin kontrol power dapat ditemukan dengan mengurut masukan/input dari rangkaian-rangkaian power_off tersebut. Pada desain TV yang memakai IC KA78R09 atau 090RDA1 pin power dapat ditemukan dengan mengurut dari pin4 IC tersebut karena secara urut pin-pinnya adalah v_input, v_output, gnd dan v_disabled.
Pada desain TV yang power-nya mengontrol smps, dapat diurut dari pengontrol optocoupler. Karena optocoupler bagian dari rangkaian error_amp, maka sangat memungkinkan untuk mengontrol tegangan output dari smps menjadi power_on atau power_off.
6. Kontrol Switch AV
Seperti halnya mencari jalur bus data, jalur kontrol switch AV dapat dengan mudah ditemukan dengan mencari IC atau rangkaian switch AV-nya terlebih dahulu.
Beberapa IC switch (logic) yang sering dijumpai antara lain : LA7016 (pin3), CD4066/MC14066 (pin5, 6, 12, 13), 4051 (pin10, 11, 9), 4052 (pin10, 9) dan 4053 (pin11, 10, 9).
Pada beberapa IC misalnya TDA8361, pin AV switch menggunakan pin16. Sedangkan pada jenis-jenis terbaru, switch AV sudah masuk kedalam IC chroma/jungle dan dikontrol oleh program menggunakan bus data. Meski sudah masuk dalam IC jungle/chroma tetapi tidak jarang juga ditemukan desain yang masih menggunakan swith AV eksternal (semuanya tergantung desainernya).
7. Volume, Contrast, Color dan Brightness
8. Pin-pin IC program yang difungsikan sebagai volume, contrast, color dan brightness berjenis DAC (digital to analog converter). Karena berjenis DAC, cara termudah dengan mengetes kaki-kaki IC program sambil menggerakkan/mengeset volume, contrast, color dan brightness menggunakan tombol panel atau remot.
Cara tersebut di atas terlihat sangat bertele-tele, tetapi memang cara tersebut yang termudah. Untuk model-model desain baru, pin-pin kontrol ini sudah jarang atau bahkan tidak dipakai lagi dan sudah tergantikan dengan bus data.
9. VT (Tuning Voltage)
Seperti halnya pin-pin kontrol volume, pin VT juga berjenis DAC. Pin ini dapat diurut dari kaki VT tuner. Sedangkan untuk mengidentifikasi kaki VT tuner ditandai dengan adanya deretan rangkaian filter RC yang terhubung ke kaki tersebut. Sedangkan ujung/masukan filter RC tersebut terhubung dengan kaki kolektor transistor VT dan basis dari transistor tersebut merupakan input sekaligus output VT dari IC program.
Pada tuner jenis baru yang menggunakan bus data (SDA, SCL), tegangan konstan VT (30an volt) langsung dimasukkan ke tuner sekaligus rangkaian-rangkaian filter-filter RC dan transistor VT. Untuk menggeser/mengeset frekuensi tuner secara praktis menggunakan bus data.
10. Audio Mute
Fungsi audio mute selain dapat direalisasikan dengan mengenolkan tegangan volume, dapat juga dengan rangkaian mute eksternal. Umumnya menggunakan transistor yang kaki kolektornya langsung ‘menyadap’ jalur sinyal audio output (yang masuk ke audio amplifier) dan kaki basisnya dikontrol langsung oleh IC program. Cara kerjanya cukup sederhana, jika kaki basis mendapatkan bias, maka transistor akan ‘membumikan’ sinyal audio pada kolektornya.
11. VIF Output (Video)
Proses sinyal IF pada TV analog menghasilkan sinyal video yang masih tercampur dengan sinyal audio. Sebelum sinyal video ini ditampilkan/diproses lebih jauh, sinyal ini harus difilter dulu untuk mengeliminasi sinyal suara yang masih ada di dalam sinyal output VIF tersebut.
Karena filtrasi sinyal audio pada VIF out mutlak diperlukan, maka cara tercepat mengidentifikasi jalur VIF out dengan mencari rangkaian filternya yang terdiri dari CF yang diparalel dengan lilitan (membentuk notch filter). Sering dijumpai menggunakan CF 5.5Mc diparalel dengan lilitan 15uH.
12. SIF Input dan Audio Output
Setelah jalur VIF out teridentifikasi, secara otomatis SIF input juga dapat teridentifikasi. Sebelum sinyal VIF out masuk ke filter/trap, sinyal VIF ini ‘dicabang’ menuju ke SIF input, umumnya melalui CF terlebih dahulu, fungsi CF ini untuk memilih hanya suara saja yang diproses.
Pada sistem MPX/stereo, SIF input dapat mengambil dan memproses langsung dari pin output IF dari tuner. Sedangkan sinyal audio hasil pemrosesan/deteksi dioutputkan dengan melalui deemphasis terlebih dahulu. Fungsi deemphasis adalah memperbaiki nilai S/N pada audio hasil deteksi. Karena kontrol volume umumnya sudah masuk dalam IC chroma/IF/jungle atau tidak jarang juga yang langsung mengontrol IC audio amplifier, maka output audio dari SIF out langsung menuju ke audio amplifier sehingga lebih mudah diurut.
Sedangkan cara paling kuno yang terbukti efektif untuk mencari pin input amplifier audio yaitu dengan memegang pin-pin audio amplifier
Langganan:
Postingan (Atom)